Nucifera

  ..........baca sebelumnya
Matahari mulai tenggelam, berganti menyinari alam ini dengan sahabatnya (bulan dan bintang-bintang ) untuk waktu malam. Hawa  dingin sudah terasa sejak pukul 17.00.  Hembusan angin yang menerjang tubuh, seolah tidak menghiraukan rombongan kami untuk beraktivitas, ada yang bagian mencari air di Sumbermani (Sumbermani harus ditempuh melalui  jalan setapak  kalimati kuranglebih sejauh 1 km dengan waktu tempuh kuranglebih 45 menit untuk pergi pulang ), mencari kayu bakar, dan tak lupa menyiapkan makan malam dan bekal air teh bergula .  Waktu menunjukan pukul 18.30 , semua makanan  telah masak, saatnya makan malam. Asupan makan malam ini sangat istimewa , karena semua makan dengan porsi besar untuk energi yang digunakan untuk mendaki puncak mahameru
Sekitar pukul 20.00 malam , waktunya tidur, karena malam jam 11 harus bangun dan mempersiapkan bekal terutama air yang manis.

Malam itu terasa aneh,waktunya untuk summits aku merasakan sakit kepala tiba-tiba. Tanpa buang waktu langsung minum obat yang telah kupersiapkan ( sempat  terpikir olehku , apakah aku harus tinggal di tenda ini , padahal kurang beberapa meter lagi semua tercapai. Ku pejamkan mata sambil memanjatkan doa “ Ya Alloh mudahkan perjalananku kali ini, Kuatkan diriku untuk menikmati alam yang Engkau ciptakan. Lindungi aku serta semua hingga kembali kerumah. Amin” )
Semua telah siap , pimpinan rombongan ( BANG ADI)  memimpin doa  untuk mendaki yang sesungguhnya. Kita buat formasi, yang penujuk arah didepan sementara yang perempuan ( 5 orang ) di tengah sementara yang dibelakang tinggal bang Ayi , Aku, bang Rizki, dan bang Midi.
Derap langkah pelan asal sampai, kita lakukan guna menghemat energi. Kurang lebih 2,5 jam  sampai pada Arcopodo ( Arco = arca , podo = kembar ).  Di arcopodo ini banyak dijumpai pendaki yang nge-camp , tapi tak sebanyak di kalimati. 
ngecamp malam hari


Perjalanan dilanjutkan dengan medan yang lebih sulit dari biasanya. Kehatian-hatian sangat diperlukan karena kanan-kiri merupakan jurang.  Hingga pukul 3 dini hari , semua tiba di batas vegetasi .
Kaget , kenapa ? karena jalur yang akan kulewati bagaikan jalan tol yang antri dengan kendaraan yang menuju kota asal setelah bekerja di luarkota.  Aku ,bang Rizki, dan bang Midi memilih segera antri ( wah naik gunung harus antre) dan segera mungkin naik. Sementara yang lain mengumpulkan energi di daerah cemoro tunggal ( hanya ada satu cemara yang hidup di daerah situ).   

 cemoro tunggal rubuh

Berjalan di pasir dengan kemiringan kurang lebih hingga 45 derajat memang yang pertama bagiku. Sungguh sulitnya , berjalan 5 langkah kedepan turun 2 langkah , begitu seterusnya. Tepat ditengah-tengah pukul 4  tanggal 18 Agustus 2013, melihat lautan awan karena sinaran sang padang bulan yang memancar. Beberapa kali break untuk mengumpulkan energi dan sesekali minum. kami bertiga hanya membawa 2 botol dan 1 waterbag , tapi badan harus terus bergerak naik menghindari hipotermia.
 
Menembus pasir

 Kuranglebih 300 meter  again puncak menunggu kami.  Pukul 5.30 , waktunya menghadap kepada Sang Pencipta, kami bertiga melakukan sholat subuh dengan posisi bang Midi di atas, aku di tengah, bang Rizki dibelakang yang tentunya dengan kemiringan sedemikian rupa.  Setelah selesai , matahari 18 Agustus meninggi.  Seolah energi dalam tubuh kembali terpompa dengan sinar abadinya. Walaupun air menipis. Kami bertiga sampai di puncak , kali ini berbeda bang Midi  depan (07.00), bang Rizki 5 menit setelahnya dan aku ( 07.10 ) waktuku hingga puncak. Melihat tanah yang lapang yang luas mewajibkan  bersujud syukur diiringi doa dan menghadap-Nya lah yang terpenting karena tidak mungkin sampai tanpa pertolongan-Nya.
puncak mahameru

souveneir

Minuman energi berisotonik  yang tersisa kami bagi bertiga , ada yang aneh dengan bang Midi , setelah minum yang dirasakan adalah aneh di badannya, ceritanya kepada aku dan bang Rizki di puncak. Tawapun pecah di puncak. Baru kali ini aku menjumpai sehabis minum minuman berisotonik badannya terasa tidak enak.
Tradisi ambil gambar tak luput dari para lensa-lensa yang di bawa pendaki.  Jonggring Saloka menjadi target para pendaki utuk mengabadikan moment dipuncak karena letusan asapnya yang istimewa. Moment ini juga tak mau aku lewatkan , walaupun tidak berbekal kamera saku. Kami bertiga mulai hunting  sana-sini, bang Midi dan bang Rizki yang ngerayain wisuda langsung secara bergantian memakai toga lengkap dengan topinya.

Dan aku yang juga menikmati moment istimewa karena seperti yang sudah dijelaskan di Episode pertama.
Alhamdulillah
 


tiga orang, two flag

Manchunian
Delapan lebih empat puluh lima . Setelah puas mengabadikan moment di puncak, kami turun karena hawa panas semakin terasa di kulit dan segera minum air.  Air habis tepat di puncak. Selama perjalanan naik yang kami makan hanya permen yang kebetulan aku bawa. Turun memang menjadi yang paling mudah tapi juga berbahaya. Waktu yang kutempuh 3 jam hingga kalimati, tepat pukul 12.00 (tempat tenda yang didirikan ). Dan segera mencari air minum yang terdapat di tenda.  Bang rizki yang sudah sampai duluan (11.00)  . di perjalanan pulang anehnya aku tidak menjumpai sahabat yang lain yang naik sampai puncak. Karena kehausan sudah teratasi waktunya mengambil air lagi untuk kawan-kawan yang belum datang. Dan 30 menit berlalu rombongan yang satu tiba. Menyusul pukul 15.00 rombongan bang Adi datang.
Semua anggota telah lengkap dan berkumpul di tenda canda ceria.
Hingga malam dan selesai makan malam, canda di tenda terus ada, membahas arco podo tenda ,sampai  kehabisan air, dehidrasi di puncak.
Malam semakin larut, lama-lama semua tertidur.

19 Agustus 2013
Persiapan pulang menuju Ranupane , sengaja dikebut karena ada suatu hal.
Semua keril telah berada dipundak masing-masing. Kini berdoa yang dipimpin oleh bang Rizki dengan awalan bahasa jawa ( yang minta pakai bahasa jawa mah neg Sofi). Berdoa menurut kepercayaan masing-masing.

Semua telah terlaksanakan ,
Terima kasih Ya Alloh ,
Engkau telah menjagaku dan semua,
Mudahkanlah untuk perjalan pulang kami  nanti.
Amin Ya Robbal Alamin. 

Panjatan doa yang ku harapkan . Semoga di ijabahi oleh-Nya.
Formasi orang perjalanan pulang sama dengan seperti perjalanan summits.
Sampai Ranukumbolo ,lagi-lagi mengabadikan moment perjalanan pulang. 
 
menuju Ranukumbolo

tiba di Ranu Kumbolo



Bersama Summits Traveller Team
di Ranukumbolo


Sekitar pukul 14.00 aku dan bang rizki sampai pos laporan Ranupane.  Bang Midi dan rombongannya telah sampai duluan kurang lebih 1,5 jam lalu. Dan yang lain menyusul setelahku. 

Di depan Pos informasi Ranupani

Sayonara, sampai berjumpa pulang

Jip yang menghantar kami pergi telah datang, kali ini menghantar kami pulang ke pasar Tumpang.
Pukul 18.30,  Kami tiba dirumah bang Wilda , rehat sejenak dan setelah bersih-bersih, Aku dan bang Rizki berpamitan kepada semua untuk langsung kembali ke hunian sementara yang juga masih sekitar kota Malang. Sampai di hunian pukul 21.00.  Terimakasih sudah mengajakku kepada semuanya ( tak bisa menyebutkan satu-satu). Semoga bertemu lagi di NEXT EXPEDITION selanjutnya.
 
The Summits Traveller Team

Puncak Abadi Mahameru

Sekian dulu esok lagi,  Menyambung silaturahim! Terbuka untuk umum dan ikuti juga cerita selanjutnya , dengan mengisi kotak dibawah ini. Share juga boleh  . Terima kasih ya !!!!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama