Nucifera
Assalamalaikum warahmatullahi Wabarakatuh.Halluuu pembaca  UTILISSIMA ,kangen ya sama anaa (PedE banget kamu!!). Setelah melalui minggu krisis, akhirnya dapatlah bahan untuk ditulis, simak yang satu ini sahabat.
Setelah lama menunggu , akhirnya makanan pesanan datang juga, makanan serba lumayan ,gratis pinjam piring, sendok dan  lain-lain.  Tapi  bicara soal makan , tiap orang mempunyai cara makan sendiri ,ada yang pakai sendok, makan pakai jari-jari tangan  alias ” MULUK” ( dalam Bahasa Jawa).  Mari kita ke segmen selanjutnya mengenai makan dan makanan .
Adab  makan sudah ada aturannya misalnya makan sambil duduk, kalau makan jangan sambil  bicara , makanan yang dimakan  harus dihabiskan seperti hadist Rasulullah :
“Sesungguhnya makanan yang kita santap mengandung barakah. Namun kita tidak mengetahui letak keberkahan tersebut. Apakah dalam makanan yang sudah kita santap, ataukah yang tersisa dan melekat di jari, ataukah yang tersisa di piring, ataukah berada dalam suapan yang jatuh ke lantai”. Karenanya kita harus menjaga hal ini agar mendapat barakah.

Ibnu Daqiq al-'Ied rahimahullah, berkata, "alasan tentang hal ini sangat jelas dalam beberapa riwayat. Yaitu, "Karena dia tidak tahu pada makanan mana terdapat barakah."
Hikmah lainnya, agar tidak tumbuh sifat sombong dalam diri dengan meremehkan makanan yang sedikit dan menurut kebiasaan dianggap sesuatu yang remeh. Al Qadli 'Iyadh berkata, "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan hal itu agar tidak meremehkan makanan yang sedikit."
lalapan : wajib pakai tangan

Dan makan apabila dalam acara. MAAF  tidak menyebutkan acara “ Pernikahan “ apalagi dibuat  “STAND UP PARTY “ , Usahakan cari tempat duduk, kalau  tidak bisa dan terpaksa minta kursi tambahan untuk tamu undangan kepada pengantin. Solusinya menyediakan tempat duduk sesuai tamu yang diundang. Tidak usah dibahas. Kita bahas makanan saja.  
Sudah tahukan apa manfaat dari makan ?
Sekarang soal makan à jika makan, ingat di balik piring ,yang ada kalimat  MAKAN TERLALU KENYANG MENYEBABKAN RASA KANTUK, TAMBAH SEMANGAT (MALAS), MINUM berKURANG, UDARA DALAM LAMBUNG BERKURANG. Dan efek lainnya menyusul.

Larangan tersebut tercantum dalam sebuah hadist  yang terjemahannya :
Dari Miqdad bin Ma’di Karib berkata : aku mendengar Rasulullah SAW bersabda :
“Tidak ada yang lebih jahat dari pada orang yang memadati lambung perutnya dengan makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan hendaklah  perut diisi sepertiganya dengan makanan, sepertiganya dengan air, sepertiganya lagi untuk udara (bernafas)”. (HR. Imam Tirmidzi).
Jika dilihat dari hadist diatas ,sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadhan ,nah pas itu kita coba untuk menahannya, jika bicara waktu buka puasa , hendaklah ingat pesan  yang diatas.

Ada cuplikan cerita tentang makan dan berbagi  .
Semasa parit Khandak digali, aku melihat keadaan Rasulullah S.A.W  dalam keadaan sangat lapar. Maka akupun segera kembali ke rumahku dan bertanya kepada isteriku, apakah engkau mempunyai sesuatu (makanan)? Kerana aku melihat Rasulullah S.A.W tersangat lapar. Isteriku mengeluarkan sebuah beg yang berisi satu cupak gandum, dan kami mempunyai seekor anak kambing dan beberapa ekor ayam. Aku lalu menyembelihnya, manakala isteriku menumbuk gandum. Kami sama-sama selesai, kemudian aku memotong-motong anak kambing itu dan memasukkannya ke dalam kuali. Apabila aku hendak pergi memberitahu Rasulullah S.A.W, isteriku berpesan: Jangan engkau memalukanku kepada Rasulullah S.A.W dan orang-orang yang bersamanya. Aku kemudiannya menghampiri Rasulullah s.a.w dan berbisik kepada Baginda: Wahai Rasulullah! Kami telah menyembelih anak kambing kami dan isteriku pula menumbuk satu cupak gandum yang ada pada kami. Karena itu, kami menjemput baginda dan beberapa orang bersamamu.
Tiba-tiba Rasulullah S.A.W berseru: Wahai ahli Khandak! Jabir telah membuat makanan untuk kamu. Maka kamu semua dipersilakan ke rumahnya. Rasulullah S.A.W kemudian bersabda kepadaku: Jangan engkau turunkan kualimu dan jangan engkau buat roti adonanmu sebelum aku datang. Aku pun datang bersama Rasulullah S.A.W mendahului orang lain. Aku menemui isteriku. Dia mendapatiku lalu berkata: Ini semua adalah karena kamu, aku berkata bahawa aku telah lakukan semua pesananmu itu. Isteriku mengeluarkan adonan roti tersebut, Rasulullah S.A.W meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Kemudian Baginda menuju ke kuali kami lalu meludahinya dan mendoakan keberkatannya. Setelah itu Baginda bersabda: Sekarang panggillah pembuat roti untuk membantumu dan cedoklah dari kualimu, tapi jangan engkau turunkannya. Ternyata kaum muslimin yang datang adalah sebanyak seribu orang. Aku bersumpah demi Allah, mereka semua dapat memakannya sehingga kenyang dan pulang semuanya. Sementara itu kuali kami masih mendidih seperti sediakala. Demikian juga dengan adonan roti masih tetap seperti asalnya. Sebagaimana kata Ad-Dahhak: Masih tetap seperti asalnya.
(Sahih Bukhari, Muslim, kitab Minuman).
Teman-teman , pelajaran yang dapat diambil yaitu bagaimana kita me-manage  makanan dan sikap kita terhadapnya. Semoga dapat diambil hikmahnya ya. Amin.
Wassalamualaikum.
Sekian dulu  ya!,  Menyambung silaturahim, terbuka untuk umum dan ikuti juga tulisan-tulisan selanjutnya , dengan mengisi kotak koment dibawah ini. Share juga boleh (dengan tukeran link dengan saling folllow blog ini pastinya)  .Terima kasih ya !!



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama