Dalam perjalanan hidup tentunya akan merasakan naik turun, ibarat ketika kita menaiki bianglala. Kita tidak bisa memilih berada pada posisi duduk dibawah atau diatas. Semua akan mengalami naik turun, tergantung bagaimana kita menyikapi setiap proses yang akan dilalui.
Proses yang baik akan sampai dititik pemberhentian terbaik. Didalam proses tersebut hendaknya kita mengetahui rambu-rambu. Misalnya ketika kita akan melakukan perjalanan dengan bus, kita memulai
perjalanan awal kehidupan pada pagi hari (Subuh) kemudian akan menjeda sejenak pada titik-titik pemberhentian pada saat memasuki waktu Dhuhur, Asar, Maghrib dan Isya’ dan akan berhenti(sementara) pada saat “tidur”. Karena pemberhentian terakhir adalah kematian.
Disepanjang perjalanan tentunya kita akan mendapatkan beberapa hal yang harus kita
kerjakan. Salah satunya kita akan recharge yang mana kita menjalani rutinitas kehidupan sehari-hari dan disaat jenuh kita membutuhkan refresh yang artinya kita sudah mengalami yang namanya kejenuhan. Kemudian diantara kedua hal tersebut kita memerlukan re-organize yang mana ternyata
perlu banyak yang harus diperbaiki dari diri kita, salah satu yang paling penting adalah dalam hal beribadah. Kemudian saatnya kembali menemukan "new spirit", yang mana berarti dalam hati sudah sepenuhnya tersadar kembali untuk menemukan hakikat kita yaitu menyerukan kepada makhluk sesama hamba untuk kembali kepadaNya.
Perubahan merupakan faktor penting dalam kehidupan. Pilihan perubahan ada dua
yaitu kearah baik atau belum baik. Baguslah jika berubah itu dilandaskan dengan kepastian. Berubah menjadi lebih baik adalah sebuah keputusan yang kita ambil. Kemudian dalam berubah, bertindaklahsewajarnya, secukupnya dan pelan-pelan tidak harus secepatnya. Dalam proses perubahan, kita
diingatkan tentang bagaimana harus bersyukur ketika mendapat nikmat. Dan bersabar ketika
mendapat ujian. Yang keduanya baik, bersyukur dan kesabaran adalah sebuah kebaikan. Kemudian jaga sebuah perubahan dalam kehidupan dengan keistiqomahan.
Proses yang baik akan sampai dititik pemberhentian terbaik. Didalam proses tersebut hendaknya kita mengetahui rambu-rambu. Misalnya ketika kita akan melakukan perjalanan dengan bus, kita memulai
perjalanan awal kehidupan pada pagi hari (Subuh) kemudian akan menjeda sejenak pada titik-titik pemberhentian pada saat memasuki waktu Dhuhur, Asar, Maghrib dan Isya’ dan akan berhenti(sementara) pada saat “tidur”. Karena pemberhentian terakhir adalah kematian.
Disepanjang perjalanan tentunya kita akan mendapatkan beberapa hal yang harus kita
kerjakan. Salah satunya kita akan recharge yang mana kita menjalani rutinitas kehidupan sehari-hari dan disaat jenuh kita membutuhkan refresh yang artinya kita sudah mengalami yang namanya kejenuhan. Kemudian diantara kedua hal tersebut kita memerlukan re-organize yang mana ternyata
perlu banyak yang harus diperbaiki dari diri kita, salah satu yang paling penting adalah dalam hal beribadah. Kemudian saatnya kembali menemukan "new spirit", yang mana berarti dalam hati sudah sepenuhnya tersadar kembali untuk menemukan hakikat kita yaitu menyerukan kepada makhluk sesama hamba untuk kembali kepadaNya.
Perubahan merupakan faktor penting dalam kehidupan. Pilihan perubahan ada dua
yaitu kearah baik atau belum baik. Baguslah jika berubah itu dilandaskan dengan kepastian. Berubah menjadi lebih baik adalah sebuah keputusan yang kita ambil. Kemudian dalam berubah, bertindaklahsewajarnya, secukupnya dan pelan-pelan tidak harus secepatnya. Dalam proses perubahan, kita
diingatkan tentang bagaimana harus bersyukur ketika mendapat nikmat. Dan bersabar ketika
mendapat ujian. Yang keduanya baik, bersyukur dan kesabaran adalah sebuah kebaikan. Kemudian jaga sebuah perubahan dalam kehidupan dengan keistiqomahan.
Posting Komentar